Rabu, 31 Agustus 2011

Catatan tentang Metode Penelitian 3

TELAAH KRITIS TENTANG MODEL PENDEKATAN PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
Oleh Andi Agustang 

II.  Konsep Dasar Penelitian Kualitatif

          Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller (1986;9) pada mulanya bersumber pada pengamatan kuantitatif yang dipertentangkan dengan pengamatan kuantitatif. Pengamatan kuantitatif melibatkan pengukuran tingkat suatu ciri tertentu. Untuk menemukan sesuatu dalam pengamatan, pengamatan harus mengetahui apa yang menjadi ciri sesuatu itu, untuk mengamat mulai mencatat atau menghitung dari satu, dua, tiga, dan seterusnya. Berdasarkan pertimbangan demikian, kemudian peneliti menyatakan bahwa penelitian kuantitatif mencakup setiap jenis penilaian yang didasarkan atas perhitungan persentase, rata-rata, ci kuadrat, dan perhitungan statistik lainnya. Dengan kata lain, penelitian kuantitatif melibatkan dari pada “perhitungan” atau “angka” atau “kuatitas”. Di pihak lain “kulitas” menunjuk pada segi “alamiah” yang dipertentangkan dengan “kuantum”atau “jumlah” tersebut atas dasar pertimbangan itulah maka kemudian penelitian kualitatif tampaknya diartikan  sebagai penelitian yang tidak mengadakan perhitunghan.
               
Ada beberapa istilah yang digunakan untuk meneliti kualitatif menurut Bogdan dan Biklen (1982:3), yaitu :

  • Penelitian atau inkuiri naturalistik atau alamiah,
  • Etnografi,
  • Interaksionis simbolik,
  • Perspektif kedalam,
  • Etnometologi,
  • “the Chicago School”
  • fenomenologis,
  • studi kasus,
  • interpretatif,
  • ekologis, dan
  • deskriptif
        Pemakai istilah inkuiri naturalistik atau alamiah pada dasarnya kurang menyetujui penggunaan istilah penelitian kualitataif merupakan istilah yang terlalu disederhanakan, bahkan sering dipertentangkan dengan penelitian kuantitatif. Sebenarnya alasan yang di kemukakan oleh para pengarang buku inkuiri alamiah tersebut hanyalah merupakan alasan pembenaran istilah inkuiri alamiah tersebut hanyalah merupakan alasan pembenaran istila inkuiri alamiah yang digunakan olehmerreka. Dilihat dari sisi lain, pada dasarnya istilah inkuiri alamiah lebih menekankan pada “kealamiahan“ sumber data. Dengan kata lain, alasan yang digunakan oleh mereka sama saja dengan yang digunakan oleh peneliti yang masih taat menggunakan istilah penelitian kualitatif. Dalam bagian ini istilah penelitian kualitatif tetap akan dipertahankan, dan dalam hal-hal tertentu istilah inkuiri atau penelitian alamiah atau naturalistik akan dimanfaatkan juga, terutama pada waktu menjelaskan definisi dan paradigma alamiah.
       Kualitas  atau sifat yang kualitatif itu mengacu pada segi empirik, yaitu kehidupan nyata manusia, termasuk segala apa yang berada di belakang pola sikap dan tindakannya sebagai manusia bio-sosial. Jika mengingat obyek kajian dalam ilmu sosial, terutama sosiologi dan antropologi, maka perhatian manusia juga adalah sasaran pendekatan kualitatif.
    Untuk mengadakan pengkajian selanjutnya terhadap istilah penelitian kualititatif perlu kiranya dikemukakan beberapa definisi sebagai berikut :
  • Pertama, Bogdan dan taylor (1975:5) mendefinisikan “metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
  • Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak bileh mengislasikan individu atau organisasi kedalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. 
  • Kirk dan Miller (1986:9) mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam peristilahannya.
  • Selanjutnya pengkajian definisi inkuiri alamiah telah diadakan terlebih dahulu oleh Willem dan Rausch (1969) kemudian hasil mereka diulas lagi oleh Guba dan akhirnya disimpulkan atas dasar ulasan tersebut beberapa hal sebagai berikut :
  1. Inkuiri naturalistik selalu adalah suatu taraf;
  2.  Taraf sejauh mana tingkat pengkajian adalah naturalistik merupakan fungsi sesuatu yang dilakukan oleh peneliti;
  3. Yang dilakukan oleh  peneliti berkaitan dengan stimulus variabel-bebas atau kondisi-antiseden yang merupakan dimensi penting sekali;
  4. Dimensi penting lainnya ialah apa yang dilakukan oleh peneliti dalam membatasi rentangan respons dan keluaran sebjek;
  5.  Inkuiri naturalistik tidak mewajibkan peneliti agar terlebih dahulu membentuk konsepsi-konsepsi atau teori-teori tertentu mengenai lapangan perhatian; sebaliknya ia dapat mendekati lapangan perhatiannya dengan pikiran yang murni dan memperkenalkan interpretasi- interpretasinya yang muncul dari dan dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa nyata, bukannya sebaliknya. Walaupun demikian, suatu pendekatan yang secara konseptual kosong tidaklah tepat dan naif; dan
  6.  Istilah naturalistik merupakan istilah yang memodifkasi penelitian atau metode, tetapi tidak memodifikasikan gejala-gejala.
  7.  Kesimpulan tersebut sebagian telah memberikan gambaran tentang adanya kekhasan penelitian kualitatif.
Bersambung ke  2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.