Rabu, 31 Agustus 2011

Catatan tentang Metode Penelitian

TELAAH KRITIS TENTANG MODEL PENDEKATAN PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
Oleh Andi Agustang

V.  Penutup
        Apa yang seharusnya dilakukan oleh peneliti kualitatif ialah melaksanakan kegiatan secara objektif terhadap kenyataan subjektif dari subjek penelitian. Metode yang digunakan oleh peneliti membantu peneliti untuk menghindari subjektivitas. Pengumpulan data dilakukan dalam waktu yang relatif lama sehingga peneliti dihadapkan pada situasi dimana ia harus menghindari prasangka atau sikap suka-tidak suka. Di mana ia harus menghindari prasangka atau pandangan atau sikap suka - tidak-suka  muncul, hal itu akan dicek secara langsung. Selain itu, data yang dikumpulkan cukup banyak sehingga dalam analisis, segi-segi negatif tersebut dapat diatasi.
        Selain apa yang telah dikemukakan, tujuan pokok peneliti adalah menambah pengetahuan, menemukan teori baru, dan bukanlah memutuskan sesuatu pada latar tertentu. Dalam hal ini peneliti kualitatif percaya bahwa situasi itu rumit sehingga mereka ingin memperoleh gambaran umum dan menyentuh dan bukannya sekedar menyempitkan kesimpulan pada suatu kejadian kecil tertentu. Dengan kata lain, pandangan objektif peneliti harus mengatasi subjektivitas yang mungkin terjadi.
     Ada pula teknik lainnya yang digunakan untuk mengurangi subjektivitas tertentu, yaitu dengan memberikan “tanggapan pengamat” (observer comments) pada catatan lapangan. Dari hasil serentetan “tanggapan pengamat” tersebut dapatlah dipelajari apakah ada pandangan, prasangka, sikap suka-tidak suka yang dapat langsung tercampur dalam data.
        Peneliti kualitatif berusaha berinteraksi dengan subjek penelitiannya secara alamiah, tidak menonjol, dan dengan cara yang tidak memaksa. Jika peneliti memerlukan subjek sebagai subjek penelitian sebenarnya, maka mereka akan bertindak sebagai subjektif penelitian, dan mungkin tidak bertindak dan bereaksi secara alamiah dalam latar alamiah. Justru penelitian kualitatif terterik untuk menyidik orang-orang dalam latar alamiah tentang bagaimana mereka berpikir dan bertindak menurut cara mereka. Dalam hal ini diusahakan agar jangan sampai terjadi oleh kehadiran seorang peneliti, tindakan dan cara para subjek menjadi berubah. Oleh karena itu, cara mengadakan wawancara jangan dilakukan secara formal dalam arti antara pewawancara dan responden.
         Wawancara hendaknya dilakukan dengan cara yang informal, tanpa didasari oleh subjek bahwa dia sedang diwawancarai dan dilakukan antara dua orang dengan derajat yang sama. Jika pun ada pengaruh peneliti, maka upaya yang dilakukan ialah mengadakan penafsiran-dalam-konteks. Misalnya, pada waktu kehadiran peneliti di kelas, guru tidaklah berteriak sebagaimana biasanya. Demikian pula kepala sekolah bertindak dengan perilaku sebagai kepala sekolah dengan kehadiran peneliti. Jika hal itu terjadi, maka penafsirannya perlu dilakukan dalam konteks demikian, yaitu dengan jalan membandingkan peristiwa lainnya yang mungkin berlaku secara wajar.
         Penelitian itu pada dasarnya merupakan upaya untuk menemukan teori, dan hal itu dilakukan secara baik justru dengan pendekatan induktif. Data dikumpulkan, dianalisis, diabstraksikan, dan akan muncul teori-teori  sebagai penemuan penelitian kualitatif. Selain itu, penelitian kualitatif juga menganal adanya hipotesis ini dirumuskan sementara data dikumpulkan, jadi tidak disusun sebelumnya. Hipotesis demikian dapat lebih sempurnakan sementara pengumpulan data berlangsung. Hal demikian tidak mungkin dilakukan pada penelitian kuantitatif. Pengujian hipotesis juga diadakan dalam penelitian kualitatif dalam langkah “reduksi data”. Dapatnya digeneralisasikan merupakan ciri khas yang digunakan dalam penelitian kuantitatif. Pada penelitian kuantitatif “dapatnya digeneralisasikan” melebihi pandangan penelitian kuantitatif yang menganggap dapat digeneralisasikan apabila hasil penemuan berlaku di tempat dan waktu lainnya. Penelitian kualitatif lebih tertarik pada hasil yang bermakna universal. Artinya, hasil penemuan kualitatif tidak hanya dapat digeneralisasikan pada latar substantif yang sama, tetapi juga pada latar lainnya. Jadi, menurut Bogdan dan Taylor (1982:41), dapatnya digeneralisasikan lebih banyak digunakan oleh peneliti yang tertarik pada penyusunan teori dari-dasar (Grounded theory).
        Dari uraian di atas dapatlah kita menyampaikan bahwa dari segi kritik yang dilontarkan, jelas penelitian kualitatif itu “ilmiah”.  

DAFTAR PUSTAKA

Bogdan, Robert, Participant Observation in Organizational Setting, 1972
Guba, Barney, G., and Anselm, L. S., The Discovery of Grounded Theory,  New York, 1980
-------------------,  Efective Evaluation, Los Angeles, 1980
-------------------,   Toward a Metodology ofNaturalistic Inquiry in Educationa Evolution, Los Angeles, 1982.
Garna. K. Judistira,  Metologi Penelitian : Pendekatan Kualitatif, Primaco Akademika, Bandung1999.
Moleong, Lexy,J.,  Metologi Penelitian Kualitatif,  Remaja Rosda Karya Bandung, 1999.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.